Pada tahun 2008 di Bandung, ada sebuah kisah nyata yang amat mengharukan. Ini tentang kisah cinta jarak jauh yang dialami oleh sepasang kekasih yang bernama Samara dan Ari.
Samara adalah seorang mahasiswi dari sebuah universitas terkenal di Bandung yang menjalin cinta jarak jauh dengan seorang pemuda baik yang terpaksa harus meninggalkan Samara ke Papua karena ada kontrak kerja dengan salah satu perusahaan di Papua, tapi itu tidak akan lama karena kontraknya hanya 6 bulan apalagi sekarang kan telekomunikasi sudah lancar apalagi para provider telepon seluler sudah bersaing menawarkan nelpon murah. Ari sangat mencintai Samara dan begitupun sebaliknya samara pun sangat mencintai Ari, jadi Sebelum berangkat Ari berjanji pada Samara kalau ia kembali nanti ia akan melamarnya secara resmi kepada orangtua Samara, mendengar itu Samara sangat bahagia.
Samara ini mempunyai julukan dari teman-temannya yaitu miss ringring itu karena kapanpun dan dimanapun Samara berada dia tidak pernah lepas dari Handponenya, ya sms lah, ya nelpon lah. Selain memang karena sang pujaan hati yang berada jauh Samara memang dasarnya sangat hobi menelpon sampai-sampai teman-temannya tidak pernah ada yang absen ditelpon setiap hari… huh.. mentang-mentang lagi murah dasar miss ringring. Saking hobinya menelpon, dengan nada bercanda Samara pernah berkata pada teman-teman dan juga orangtuanya kalau ia meninggal nanti ia mau dikuburkan bersama HP beserta simcard dan sekalian chargernya.
Kisah tragis itupun dimulai ketika hari kamis sore menjelang maghrib ketika satu minggu lagi Ari sang pujaan hati akan kembali dari Papua, ketika itu Samara baru saja pulang kuliah dan seperti biasa Hpnya berada ditelinganya, tapi karena itulah ketika ia ingin menyeberang ia tidak memperhatikan sebuah truk yang melaju kencang dan akhirnya ia pun ditabrak dengan tragis dan sudah bisa ditebak Samara gadis ceria itu tewas dengan cara yang tragis dengan Hpnya yang masih berada dalam genggamannya. Semua teman-teman terutama orangtuanya sangat terpukul dengan kematian Samara yang tragis dan mendadak. Semua orang yang datang melayat tidak bisa tidak menetskan air mata, apalagi ketika mengetahui kalau seminggu lagi kekasihnya nya akan datang dan yang lebih mengharukan lagi sebenarnya Ari kekasih Samara belum mengethui kabar kematian kekasihnya itu karena tidak ada yang tega menyampaikan berita duka ini pada Ari.
Keanehan mulai terjadi ketika jenazah Samara akan diangkat menuju pemakaman, jenazahnya tidak bisa terangkat sedikitpun bahkan dengan banyak orang. Akhirnya orang pintar didatangkan dan orang pintar itu memulai aksinya tidak lama kemudian ia berkata pada orangtua Samara apakah ada pesan dari Samara sebelum meninggal? Orangtua dan teman-teman samara saling memandang sebelum akhirnya ibu samara mengatakan tentang keinginan Samara sebelum yang meminta dikuburkan bersama Hpnya. Hp dan simcard beserta charger milik Samara diambil dan dimasukkan dalam kain kafan Samara, hasilnya sungguh membuat semua orang yang hadir tercengang karena setelah itu jenazah Samara dengan mudahnya dapat diangkat dan selanjutnya dimakamkan.
Kisah mengharukan kembali terjadi ketika keluarga dan teman-teman Samara memperingati tujuh hari meninggalnya Samara, itu karena saat itu tiba-tiba di pintu rumah orangtua Samara muncul Ari, senua mata tertuju pada Ari dan Ari pun bertanya-tanya dalam hati sebelum akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya; ”ada apa?” Semua orang terdiam tidak ada yang menjawab, walaupun akhirnya Ari menyadari sendiri keadaan kalau ini adalah semacam tahlilan dan itu artinya ada yang meninggal, tapi kelihatannya semua anggota keluarga Samara ada disini, kecuali Samara sendiri!!! Ya kecuali Samara, Ari akhirnya menyadari ketidakhadiran Samara, ia pun bertanya dimana Samara? Sekali lagi ia bertanya; “om, tante, Samara dimana?” Beberapa saat semua orang masih diam, kemudian dengan suara bergetar ayah samara berkata; “nak Ari sabar ya Samara sudah meninggalkan kita semua, samara sudah dipanggil oleh Tuhan”. “om jangan bercanda Samara tidak mungkin meninggal” jawab Ari. “ini kenyataan nak, kamu harus terimah, seminggu yang lalu Samara mengalami kecelakaan”. Ayah samara mencoba menjelaskan. Tapi Ari masih tidak percaya “tidak mungkin Samara meninggal karena sampai hari ini saya masih berhubungan melalui telepon dan tadi pagi saya masih sms-an ini buktinya” kata Ari sambil memperlihatkan sms dari Samara. “Atau ada orang lain yang menggunakan nomor Samara?” tambah Ari. Tapi tentu saja semua orang sudah tahu kecuali Ari itu tidak mungkin karena Hp dan Simcard milik Samara sudah dikubur bersama Samara. Mendengar itu Ari makin merasa aneh dan tentu saja yang lain juga merasakan hal yang sama. Setelah itu Ari meminta untuk diantar ke makam Samara dan semua orang yang ada dirumah Samara pun ikut serta menuju makam Samara
Setelah sampai di makam Samara salah seorang teman Samara berkata kepada Ari agar mencoba menghubungi nomor Samara, tapi belum sempat menelepon Samara Hp Ari berbunyi dan betapa terkejutnya Ari dan juga orang lain yang diperlihatkan bahwa yang menelepon adalah Samara. Ayah Samara megatakan kepada Ari untuk menerimanya dan juga mengaktifkan loudspeakernya. “halo sayang lagi ngapain?” suara ditelepon itu sangat jelas dan semua orang dekat Samara sangat mengenal kalau tidak salah lagi itu adalah suara Samara, seketika itu Ari langsung mematikan Hpnya dan orangtua Samara kembali memanggil orang pintar, setelah kembali melakukan aksinya dengan berbagai macam aksi dan dan mantra, tapi ternyata orang pintar itu tidak bisa langsung memecahkan kasus ini, ia meminta waktu “besok malam jam 8 tunggulah saya di rumah anda saya akan datang bersama teman saya dan akan memberikan jawaban atas peristiwa aneh ini”.
Malam yang ditunggu itu pun tiba sang orang pintar datang bersama temannya seorang paranormal telekomunikasi dan dialah yang akan menjelaskan permasalahan ini dan jawaban yang ditunggu-tunggu itu pun keluar dari mulut sang paranormal telekomunikasi….